Iklan


 

Selain 20 Ha Sawah di Paku Tergenang, Luapan Sungai Binuang Juga Genangi Jalan Poros

Senin, 07 Januari 2019 | 17:37 WIB Last Updated 2019-01-07T10:08:41Z
Kades Res Timur, Rumah Warga dan Jalan Provinsi
Tergenang Air
Air Sungai Binuang Genangi Jalan Poros Provinsi
POLEWALITERKINI.NET – Sungai Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, kembali meluap usai hujan mengguyur selama 3 jam. Tak hanya itu air laut pasang di Kelurahan Amassangan dan Paku. Sabtu (05/01/2018).

Sejumlah ruas jalan poros strategis provinsi Polman – Makassar, tambak dan rumah warga ikut tergenang. Warga setempat menyebut akibat luapan sungai Binuang tak mampu menampung air hujan. Genangan cukup parah terjadi di beberapa titik di Kelurahan Ammassangan.

Genangan air ini meluber ke jalan poros sepanjang kurang lebih 200 meter dan semua jenis kendaraan yang melintas dari arah barat ke selatan atau sebaliknya harus menerjang banjir yang rata-rata mencapai ketinggian 20 hingga 40 centi meter (Cm).

Akibat genangan air cukup tinggi juga menyebabkan banyak sepeda motor yang mogok karena mesin mati. Ada yang karena businya terendam air atau mesin kemasukan air dari lubang kenalpot dan tampak dipinggir jalan.

Lurah Ammassangan, Muhammad Narwis saat dikonfirmasi mengatakan, penyebab sungai binuang meluap dan naiknya air laut lantaran tingginya intensitas curah hujan sehingga wilayahnya paling terdampak genangan air.

"Kemarin hujan gak berhenti, dan juga air kiriman dari Desa tetangga di Batetangnga sehingga Ammassangan paling terdampak." Kata Lurah Ammassangan, Muhammad Narwis. Minggu, 6 Januari 2018.

Meski demikian, Muhammad Narwis menganggap banjir tersebut bukan kategori bencana karena wilayahnya sudah menjadi langganan banjir setiap kali sungai binuang meluap.

"Memang juga Ammassangan agak rendah datarannya, apalagi sekitaran jembatan yang paling terdampak, kami nilai kejadian ini sudah biasa terjadi setiap kali sungai meluap." Ucap Muhammad Narwis.

Meski air sungai cepat meluber ke jalan serta menggenangi pemukiman warga namun airnya juga cepat surut, Kata dia, naiknya air sungai juga dirasakan kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Binuang yang posisinya  bersebelahan kantor Lurah Ammassangan.

"Kemarin kan airnya langsung  surut pas habis magrib, bersamaan turunnya air laut, kemarin  itu dampaknya juga dirasakan kantor UPTD Pendidikan Binuang karena kantornya dimasuki air." Jelas Muhammad Narwis.

Terpisah, Kepala Desa Rea Timur Kecamatan Binuang, Syaifullah saat ditemui di lokasi banjir, menuturkan penyebab air meluap karena air laut dan sungai binuang yang ketemu karena pasang.

"Mungkin ada 200 meter kesana jalan poros tergenang, sebentar ji surut kembali asalkan air laut juga surut." Kata Kepala Desa Rea Timur Kecamatan Binuang, Syaifullah yang wilayahnya berbatas Kelurahan Amassangan.

Dia berharap pemerintah khususnya dinas terkait segera memperhatikan hal ini, apalagi Desa Rea Timur dan Kelurahan Ammassangan bertetangga sehingga dampaknya bisa dirasakan warganya.

"Harapan saya pemerintah memperhatikan hal ini karena dampaknya bisa sampai ke Desa Rea Timur." Ujar Syaifullah.

Banjir yang melanda Kecamatan Binuang, dampaknya masih membayangi warga, seperti yang dirasakan petani asal Desa Paku, Burhan (38), menurutya puluhan hektar lahan persawahan di Desa Paku terendam air setinggi 1 meter lebih. Apabila tak ditangani secara serius dapat mengakibatkan gagal panen.

"Di Desa Paku ada 20 hektar sawah yang terendam air sejak tiga hari lalu, penyebabnya karena banjir air sungai dari atas semuanya berkumpul disitu, sebab itu, tergantung pemeliharaan penggarapnya, kemungkinan terburuk gagal panen, kalau gagal panen habislah kita." Tuturnya.

Laporan : Achmad Gazali

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Selain 20 Ha Sawah di Paku Tergenang, Luapan Sungai Binuang Juga Genangi Jalan Poros

Trending Now

Iklan

iklan