Iklan


 

BOM IKAN MELEDAK, PIHAK KELUARGA DI PULAU BATTOA HALANGI POLISI

Rabu, 13 Februari 2019 | 00:23 WIB Last Updated 2019-03-01T09:17:26Z
Polisi Bergerak Menuju Rumah Duka
Suasana di Rumah Duka di Kampung Timorang
IPDA Tio Septian Dwi Cahyo.,S.Tr.K.
Polisi Geledah Perahu Milik Kakak Korban
Istri Korban Membuat Pernyataan Menolak
Dilakukan Pemeriksaan Medis
POLEWALITERKINI.NET - Rijal (28), Nelayan asal Pulau Battoa, Kampung Timorang, Dusun Lendang, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tewas terkena ledakan bom ikan di sekitar perairan pasir putih. Selasa (12/02/109).

Pihak Kepolisian Polres Polman, mengetahui peristiwa ini langsung ke lokasi dan sekitar Pukul 17.35 Wita dengan menggunakan perahu taksi tiba di Dermaga Kampung Timorang, Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Polman, yang dihuni sekira 20 KK.

Perjalanan dari Dermaga Kampung Timorang ke rumah duka ditempuh sekira 15 menit. Sayangnya saat polisi mencoba melakukan identifikasi dan pemeriksaan mayat pihak keluarga menolak petugas kepolisian.

Salah seorang Bidan Desa, Tika yang ditemui di rumah duka mengatakan, kejadian ini sekira pukul 14.00 Wita, lokasinya sekitar pasir putih. Kata dia, Mata kiri hilang, leher bocor, dada terbelah hingga hati kelihatan, dan tangan kiri putus.

“Sulit pak kita ketahui pasti, karena pihak keluarga juga melarang pihak medis memotret korban.” Kata Bidan Desa, Tika.

Sementara kakak korban, Sudirman (30-an) mengaku berada tak jauh dari lokasi tempat kejadian. Bahkan sempat mendengar suara ledakan sebelum melihat adiknya Rijal mengapung di sekitar perahu dan sudah tidak bernyawa.

“Saya sementara mencari atau menangkap Gurita tak jauh dari lokasi kejadian. Dan saat mendengar suara ledakan kemudian mendekat dan menemukannya mengapung tak bernyawa lagi di sekitar perahu yang sebagian hancur.” Kata Sudirman sebelum memperlihatkan perahunya yang membawa korban dari tempat kejadian.

Pada pukul 19.30 Wita pihak Kepolisian kembali mencoba melakukan pendekatan kekeluargaan namun pihak keluarga korban masih menghalangi polisi untuk melakukan pemeriksaan mayat. Almarhum meninggalkan istri Indah (26), 1 orang putri duduk di kelas 2 SD dan 2 orang putra masih balita.

Atas kejadian ini Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini, S.E., S.I.K melalui Kanit Resum, IPDA Tio Septian Dwi Cahyo.,S.Tr.K membenarkan kejadian ada nelayan menjadi korban meninggal dunia karena Bom ikan.

“Iya informasi kejadian ini sekitar jam 2 siang, ada warga pulau battoa meningga dunia karena diduga akibat Bom Ikan.” Kata Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini, S.E., S.I.K melalui Kanit Resum, IPDA Tio Septian Dwi Cahyo.,S.Tr.K.

Bahkan lanjut dia, pihak Kepolisian akan melakukan pendalaman dalam hal ini penyelidikan atas dugaan adanya bahan peledak yang digunakan nelayan sebagai alat tangkap ikan.

“Kaitan Bom Ikan ini polisi akan melakukan penyelidikan apakah masih ada bom ikan di sembunyikan di Pulau Battoa.” Kata Kanit Resum, IPDA Tio Septian Dwi Cahyo.,S.Tr.K.

Sementara polisi sudah menyentuh rumah duka, kemudian untuk kapal yang digunakan korban masih berada di sekitar perairan Pulau Pasir Putih, Kecamatan Binuang, Polman.

“Korban sudah disemayamkan setelah polisi tiba. Sementara untuk perahu korban menurut kakaknya masih berada di TKP. Karena kondisi hujan dan sudah malam dimungkinkan perahu korban sudah tenggelam.” Jelas Kanit Resum, IPDA Tio Septian Dwi Cahyo.,S.Tr.K.

Dia juga mengungkapkan bahwa aparat Kepolisian sempat mendapatkan kendala dari pihak keluarga dalam hal pemeriksaan mayat korban.

“Tadi sempat kami mengalami kendala, dari pihak keluarga tidak berkenan dilakukan pemeriksaan medis. Dari kami pihak Kepolisian tidak bisa memaksakan karena pihak keluarga tidak mengijinkan.” Ujar IPDA Tio Septian Dwi Cahyo.,S.Tr.K.

Laporan  :  Z Ramadhana  

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BOM IKAN MELEDAK, PIHAK KELUARGA DI PULAU BATTOA HALANGI POLISI

Trending Now

Iklan

iklan