Iklan


 

Bangun Semangat Pancasila, Seminar MPR RI Sasar SMA dan Kampus!

Kamis, 23 November 2017 | 22:23 WIB Last Updated 2017-11-23T14:34:45Z
Seminar Kebangsaan MPR RI Sasar Sekolah dan Kampus
Para Siswa Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
POLEWALITERKINI.NET - Road show seminar nasional kebangsaan MPR RI di Kabupaten Polman bertemakan "Membangun Semangat Pancasila dalam Jiwa Generasi Muda" kembali menyasar sejumlah sekolah menengah dan 2 Perguruan Tinggi, yakni IAI DDI dan Unasman.

Dalam kegiatan itu hadir sebagai narasumber, Anggota MPR RI, Asri Anas, Ketua PWI Sulbar, Naskah M Nabhan dan Ketua KPU Sulbar, Usman Suhuriah. Selasa, 21 November 2017.

Anggota MPR RI Perwakilan Sulbar, Asri Anas di kesempatan ini menegaskan supaya pelajar dan mahasiswa mencegah agar tidak terpengaruh dan tergelincir dengan kehidupan yang negatif. 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika hendaknya dijadikan sebagai pegangan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Pancasila itu deskriftif bisa dijelaskan dalam perspektif akademik dan logika." Jelasnya.

4 pilar kebangsaan yang membingkai dan melandasi serta menjadi pilar dalam kehidupan bermasyarakat harus dipegang teguh agar negara kesatuan tetap terpelihara, kata dia, pancasila jangan hanya dijadikan simbol tetapi harus terpatri didalam hati dan sanubari.

"Kita harus menghargai pahlawan yang memperjuangkan negara ini, dan tidak bisa dipungkiri kebanyakan dari ulama dan santri, bangsa ini tetap kokoh kalau  kita percaya dengan adanya tuhan." Seru Asri Anas dihadapan ratusan mahasiswa IAI DDI Polewali.

Ditempat yang sama, Naskah M Nabhan berharap peran serta tenaga pengajar (Dosen) dan wartawan meningkatkan kapasitasnya dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa bernegara, kata dia, fungsi wartawan di pasal 3 undang undang pers sebagai media informasi namun realitasnya tidak semua wartawan melaksanakan amanah ini.

"Bagaimana mungkin mahasiswa bisa cerdas kalau dosennya tidak cerdas, begitupun dengan  wartawan bagaimana mungkin mau dihargai kalau perilakunya lebih preman daripada preman." Ujarnya.

Penguatan mutu pendidikan lanjutnya, masih cukup timpang, masih banyak sekolah yang tidak layak di daerah pelosok dari segi sarana dan prasarana namun tetap melaksanakan proses belajar mengajar, meski demikian, kata Naskah, peningkatan kapasitas intelektual pelajar berpulang pada diri pribadi masing masing, tidak ada jaminan bahwa anak anak yang tinggal di daerah pedalaman tidak bisa berprestasi justru faktanya banyak pelajar dari pelosok memiliki prestasi gemilang.

"Memang dari segi penguatan pendidikan kita tertinggal dari negara seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam tapi dari segi prestasi di Olimpiade sains pelajar kita justru lebih sering meraih juara." Ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III IAI DDI, Arsyad berharap seluruh mahasiswanya  menjadi pembela pancasila, menurutnya saat ini jumlah mahasiswanya sebanyak 4600 orang, mengacu pada jumlah yang besar  ini maka tidak ada jalan lain kampus IAI DDI ini diharapkan menjadi universitas dimasa yang akan datang.

"Jumlah mahasiswa disini sudah hampir sama dengan Unsulbar, olehnya kita akan berupaya mencapai standar minimal akreditasi." Kata Arsyad.

Laporan  :  Z Ramadhana. 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bangun Semangat Pancasila, Seminar MPR RI Sasar SMA dan Kampus!

Trending Now

Iklan

iklan