Iklan


 

Berkat Bantuan Baznas, Cerita Pasutri Tuna Netra Berijasa S1 Miliki Keterampailan Luar Biasa

Jumat, 11 Januari 2019 | 13:52 WIB Last Updated 2019-01-11T05:53:24Z
Pasutri ini Mendapat Perhatian Baznas Polman
POLEWALITERKINI.NET - Semangat kemandirian mencari nafkah tanpa bergantung kepada orang tua maupun orang lain meski kekurangan materi dan cacat fisik ditunjukkan pasangan Suami Istri (Pasutri) tuna netra Rahmat (33) dan Nasrawati (24).

Berawal dari pekerjaan Rahmat yang menawarkan jasa pijat door to door, namun seiring bertambahnya jumlah pelanggan yang menginginkan jasanya, Rahmat kemudian berinisiatif bermohon bantuan ke kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)  Polman untuk disewakan tempat usaha pijat.

Gayung bersambut, Baznas mengabulkan permintaan Pasutri ini dengan membuatkan bangunan klinik pijat semi permanen disamping kantor Baznas Polman, berukuran 3 kali 8 meter. Terbangunnya klinik tersebut, Pasutri penyandang disabiitas netra ini lantas mengembangkan usaha jasanya melayani lulur khusus wanita yang dikelola oleh istri tercinta Nasrawati.

Saat ditemui di kliniknya Rahmat mengatakan, ia lahir dan besar di jalan Anoa, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, setelah menyelesaikan studi Sarjana Strata 1 Fakultas Pendidikan Luar Biasa, ia lalu mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar kontrak di Sekolah Luar Biasa (SLB)  Polewali.

"Dengan bantuan Baznas, kami bisa buka klinik pijat dan lulur dengan tarif Rp. 100 ribu per jam kalau di luar, tapi kalau di klinik cuma Rp. 70 ribu perjam, sementara Luluran kalau di luar Rp. 150 ribu dan bila di klinik Rp. 100 ribu." Kata Rahmat. Kamis 10 Januari 2018.

Pertemuan Rahmat dengan istrinya Nasrawati bermula saat ia mengikuti pelatihan keterampilan khusus bagi tuna netra yang diadakan kementerian sosial di Manado, Sulut, disanalah benih cinta keduanya bersemi lalu sepakat nikah di tahun 2016.

"Kami sudah dikaruniai anak 1 laki laki berumur 18 bulan." Ujar Rahmat.

Sementara, Nasrawati istri Rahmat merupakan sarjana pendidikan ekonomi alumni Universitas Haluleo Kendari, Sultra, kata dia, setelah ikut pelatihan di Manado, ia melihat prospek cerah usaha menawarkan jasa pijat dan lulur yang direspon positif khalayak ramai bahkan sudah ada pelanggan tetap.

"Kalau ada panggilan jasa pijat dan lulur jaraknya jauh kami menggunakan kendaraan bentor langganan, tapi jika jaraknya dekat seperti ke SLB mengajar suami saya pergi sendiri menggunakan tongkat." Ungkap Nasrawati. 

Terpisah, Ketua Baznas Polman Nur Rahman menuturkan, bantuan ruangan klinik pijat dan lulur yang disediakan bagi pasutri tuna netra ini berukuran 3 kali 8 meter, terdiri dari 2 ruangan terpisah bagi laki dan wanita, dengan total biaya pembangunan Rp. 5 juta rupiah.

"Awalnya Rahmat datang memohon bantuan tempat praktek untuk tempat prakteknya, terus saya siapkan ruangan kosong disamping daripada hanya kosong saja, sebab mereka bukan hanya kekurangan materi tapi juga cacat fisik." Ujarnya.

Sekertaris Baznas Polman, Ustadz Jamaluddin menegaskan, jika pasutri tuna netra ini layak diberi bantuan, sebab Rahmat merupakan anggota tuna netra muslim indonesia, dan setelah ditelusuri dimana tempat tinggalnya pihaknya berpikir jika Rahmat salah satu sasaran yang harus mendapatkan perhatian untuk dibantu melalui pengelolaan dana Zakat Infaq dan Sadaqah (ZIS).

"Sehingga kami sepakat menyiapkan fasilitas daripada disewakan tempat  yang punya batas waktu." Ucap Sekertaris Baznas Polman, Ustadz Jamaluddin.

Dia menambahkan, Baznas juga tertarik membantu Pasutri tuna netra ini karena mereka ternyata profesional pernah mengikuti pelatihan keterampilan yang diadakan kemensos, Jamaluddin berharap tempat yang diberikan bisa diterima apa adanya meski masih jauh dari sempurna namun bisa memenuhi standar kebutuhan melakukan pijat dan lulur.

"Adapun kekurangan yang ada didalamnya tetap kami komitmen membantu secara berkesinambungan, supaya kegiatannya bisa memberi pelayanan optimal kepada masyarakat secara profesional, kami juga berharap ia tetap memperhatikan kewajibannya sebagai seorang muslim, tak lupa kami berterima kasih kepada bupati Polman yang telah memfasilitasi keberadaan baznas sejak tahun 2016." Tutup Jamaluddin.

Laporan  :  Achmad Gazali
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Berkat Bantuan Baznas, Cerita Pasutri Tuna Netra Berijasa S1 Miliki Keterampailan Luar Biasa

Trending Now

Iklan

iklan