Mereka berharap agar pemerintah konsisten memberikan perlindungan asuransi ganti rugi bagi petani yang mengalami gagal panen, akibat bencana.
Agar petani tidak mengalami kerugian. Demikian disampaikan petani, Zainal, menanggapi Hari Tani Nasional 2025.
"Hari Tani Nasional 2025, pemerintah semestinya pihak kepada petani. Memberikan asuransi ganti rugi gagal panen akibat banjir dialami petani." Ucapnya.
Dilanjutkan Petani. Kondisi lahan persawahan di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman. Setiap tahunnya mengalami bencana Banjir.
Kondisi ini menyebabkan produksi Padi petani berkurang. Bahkan gagal panen, akibat padi terbawa arus Banjir.
Dimana permasalahan tersebut belum ada penanganan lebih serius dari pemerintah setempat. Menyebabkan petani selalu mengalami kerugian.
"Setiap tahun tanaman Padi selalu terendam Banjir, menyebabkan tanaman Padi rusak dan gagal panen. Membuat petani selalu rugi." Tuturnya.
Disampaikan, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi petani sangat dibutuhkan peran aktif para penyuluh pertanian dalam peningkatan produksi pertanian.
Mulai tahapan perencanaan turun sawah, penggarapan lahan pertanian, pemilihan benih Padi unggul, penanaman Padi.
Selain itu pemeliharaan tanaman Padi dengan pemupukan dan penanganan hama yang menyerang tanaman Padi, panen raya dan penjualan Gabah.
Namun, terkadang penyuluh pertanian jarang terlihat di lahan persawahan untuk melihat secara langsung kondisi tanaman padi yang dialami para petani.
Seperti penanganan hama organisme pengganggu tanaman padi, menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal dari biasa.
"Peran aktif penyuluh pertanian memberikan informasi penanganan tanaman padi. Tetapi penyuluh pertanian sangat kurang datang ke petani memberikan solusi permasalahan petani." Tandasnya.
Hal yang sama disampaikan Petani Desa Galeso, Ardi, mengatakan. Selama ini selalu mengalami kekurangan produksi Padi, karena selalu terendam Banjir sampai Dua hari baru surut.
Berdampak pada terlepasnya buah Padi terbawa Banjir. Apalagi kalau hujan berlangsung waktu lama membuat Banjir semakin meluas diarea persawahan.
Kondisi ini membuat petani selalu merugi dan hingga saat ini tidak ada solusi diberikan dari pemerintah, meskipun sudah beberapa kali disampaikan pemerintah Desa setempat.
"Sawah saya selalu terendam Banjir, membuat hasilnya selalu berkurang. Karena buah Padi terbawa Banjir." Harapnya.
Penulis : Nadi