Iklan


 

Data 210 Kelompok Tani Penerima Bantuan Tak Terbuka Tuk Umum, Ribuan Bibit Kakao Rusak Belum Diganti

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 21:57 WIB Last Updated 2025-10-18T13:57:38Z

Kondisi bibit kakao di penangkaran CV Abizard Garden di Desa Pappandangan, Polman, bibit tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi pekerjaan pengadaan bibit kakao senilai Rp. 28,1 Miliar.

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Proyek pengadaan bibit kakao unggul senilai Rp 28,1 miliar milik Dinas Perkebunan Sulawesi Barat (Disbun Sulbar) semakin menjadi sorotan publik. 


CV Aysando Utama, kontraktor pemenang tender, hingga kini tidak juga mengganti ribuan bibit rusak yang diterima kelompok tani di Polewali Mandar (Polman).


Padahal Disbun Sulbar sudah melayangkan surat peringatan tegas sejak 15 hari lalu agar pergantian dilakukan segera. 


Namun, kontraktor terkesan tutup mata dan lamban bertanggung jawab. Akibatnya, masa tanam petani makin sempit, dan ribuan bibit bantuan negara terancam mubazir.


"Bibit yang kami terima banyak yang rusak, daunnya rontok, kering, daunnya banyak yang berwarna kuning kecokelatan.” Keluh salah satu petani penerima bantuan bibit kakao di Polman.


Masalah tak berhenti di situ. CV Aysando Utama juga belum melunasi pembayaran kepada CV Wahana Multi Cipta, sebagai perusahaan penyuplai utama bibit kakao dari Kolaka, Sultra. 


Dokumen Calon Petani Calon Lahan (CPCL) tidak terbuka untuk umum, begitupun nama nama 210 kelompok tani penerima bantuan bibit kakao juga tidak terbuka untuk umum.


Pemohon data wajib bersurat ke Disbun Sulbar dan Distanpan Polman untuk mendapatkan dokumen tersebut.


"Silahkan menyurat untuk mendapatkan data kelompok tani penerima bantuan bibit kakao." Tutur Kepala Bidang Perkebunan Distanpan Polman, Dahliah. 


Hal ini menunjukkan peran Pemda Polman dalam pengawasan penyaluran bantuan bibit kakao ke petani lemah, seolah olah melindungi pemilik kepentingan.


"Saya baru menjabat sebagai Kabid Perkebunan di sini per tanggal 4 September lalu, jadi saya banyak tidak tahu, kita ini di Dinas Kabupaten hanya perpanjangan tangan dari Disbun Sulbar, jadi kami tidak bisa berikan saja nama nama penerima bantuan." Ucap Dahliah. 


Dalam berita acara penggantian bibit rusak yang diterima petani, penyedia diberikan batas waktu 10 hari untuk mengganti ribuan bibit kakao rusak tersebut.


Namun, sebulan lebih berselang, bibit kakao rusak yang diterima petani belum diganti. 


Kepala Pemasaran CV Wahana Multi Cipta, Fian, mengaku perusahaannya mengalami kerugian akibat pembayaran macet di pengadaan bibit kakao Disbun Sulbar.


Perusahaannya sudah mengirim 500 ribu bibit kakao ke Polman tapi pembayaran belum dilunasi kontraktor pelaksana CV Aysando Utama.


"Dari 500 ribu bibit kakao yang kita salurkan ke petani di Polman, sebanyak 180 ribu bibit ditolak petani karena rusak, bibit tersebut kita simpan di penangkaran bibit di Polman." Tuturnya. 


Merespon hal itu, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, berpandangan perusahaan pemenang tender tidak mungkin bisa mengambil manfaat kalau penawarannya tidak berada di sistem e-katalog.


"Tidak mungkin pengusaha bisa mengambil manfaat kalau tidak berada di e- katalog penawarannya, dan bibit kakao rusak itu pasti diganti." Ujar Suhardi Duka, saat ditemui usai peresmian kantor PDAM  Wai Tipalayo, Polman. Selasa, 14 Oktober 2025.


Dari penelusuran, ke penangkaran bibit kakao CV Abizard Garden di Desa Pappandangan, Polman, ditemukan banyak bibit kakao yang tidak berlabel.


Penjaga penangkaran bibit CV Abizar bernama Syaiful menjelaskan, bulan lalu CV Abizard menyalurkan kurang lebih 14 ribu bibit untuk mendukung proyek pengadaan bibit kakao senilai Rp. 28,1 Miliar. 


"Batang bawah bijiannya, bijian dari Jember, sementara entresnya dari penangkar lokal di kebun masyarakat." Pungkasnya.


Kuat dugaan pengadaan bibit kakao senilai Rp. 28,1 Miliar ini tidak sesuai spesifikasi dan volume pekerjaan, PPTK Pengadaan Disbun Sulbar, Ziq qie Al-Masri Kadir, mengaku hanya menerima berita acara penggantian bibit kakao rusak di Polman, sekitar 5000 bibit.


Sedangkan Kepala Pemasaran CV Wahana Multi Cipta, Fian, menyebutkan 180 ribu bibit kakaonya ditolak petani di Polman karena mengalami kerusakan.


Laporan : Ahmad Gazali 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Data 210 Kelompok Tani Penerima Bantuan Tak Terbuka Tuk Umum, Ribuan Bibit Kakao Rusak Belum Diganti

Trending Now

Iklan

iklan