Iklan


 

Rencana Pekan Depan, Penimbunan Sampah di Pacuan Kuda Dihentikan

Rabu, 24 Januari 2024 | 18:34 WIB Last Updated 2024-01-24T10:34:28Z

Pemkab Polman merencanakan menghentikan penimbunan sampah di taman Pacuan Kuda pekan depan. (Foto : Nadi).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Penimbunan sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) di Kawasan Sport Center Polewali, bakal dihentikan.


Penimbunan di lokasi Taman Pacuan Kuda. Direncanakan dihentikan pada pekan depan, jika lahan dari warga dan toko adat Kerajaan Binuang, di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, siap ditempati penimbunan Sampah.


Demikian disampaikan Pejabat Bupati Polman, Muhammad Ilham Borahima, saat temui awak media, menanggapi unjuk rasa mahasiswa dan warga permasalahkan Sampah di Kabupaten Polman.


"Merencanakan menghentikan penimbunan Sampah di Pacuan Kuda, yang sudah dilakukan selama dua pekan terakhir. Dengan adanya permintaan warga dan toko kerajaan Binuang, untuk dijadikan lahannya sebagai lokasi penimbunan Sampah." Tandasnya.


Disebutkan Pj Bupati Polman. Sampah nantinya akan dibawa ke Desa Miring, yang merupakan milik warga setempat dan  Binuang yang merupakan milik toko-toko adat Kerajaan Binuang. 


Dimana telah meminta sampah angkut ke lahan dengan ditimbun. Karena lahannya akan dijadikan pembangunan rumah adat. Luas lahan di Desa Miring ada sekitar Dua hektar dan Binuang ada sekitar Satu hektar lebih.


"Lahan warga yang minta jadikan penimbunan sampah sudah membuatkan surat pernyataan. Sedangkan Raja dan perangkat Kerajaan Binuang, menawarkan lahannya untuk dijadikan penimbunan sampah." Jelasnya.


Diuraikan Pj Bupati Polman. Dalam waktu dekat DLHK pemerintah Kabupaten Polman, akan melakukan peninjauan ke lokasi lahan warga dan Kerajaan Binuang, agar tidak menimbulkan penolakan dari warga berada disekitarnya. 


Dilanjutkan pembersihan pohon-pohon yang ada di sekitar daerah tersebut. Untuk lokasi milik Kerajaan Binuang berada daerah rendah, sehingga membutuhkan material penimbunan, sekaligus mengurangi biaya penimbunan.


"Segera melakukan peninjauan lokasi lahan warga dan toko adat yang akan menjadi lokasi penimbunan sampah. Berdasarkan lokasinya berada di tempat rendah." Paparnya.


Diterangkan Pj Bupati Polman. Penimbunan sampah di Taman Pacuan kuda, untuk menangani sampah yang menumpuk di Kecamatan Wonomulyo dan Polewali, Kabupaten Polman, atas keluhan masyarakat yang disampaikan kepada pemerintah desa dan kelurahan.


"Penimbunan Sampah di Pacuan Kuda, untuk menangani sampah. Dikeluhkan masyarakat." Jelasnya.


Disampaikan Pj Bupati Polman. Adanya peluang mengelola sampah dengan cara pemilahan, akan mengurangi sampah untuk dibuang di TPA Amola. Dan bukan pembuangan sampah seperti sebelumnya yang berdampak pada bau busuk dan pencemaran persawahan yang ada sekitaran TPA Amola. Menyebabkan harus ada pengelolaan, yakni limbah dikelolah secara standar.


"Saat ini sampah dilakukan di TPA Amola, pengelolaan sampah. Bukan lagi pembuangan sampah semata-mata dari sampah masyarakat langsung ke TPA." Ungkapnya.


Sementara itu ditempat terpisah Kepala DLHK Pemerintah Kabupaten Polman, Jumadil Tappawali, menyatakan. DLHK Kabupaten Polman, selalu berpandangan asas kepetingan umum di atas segalanya. 


Dengan kondisi saat ini, belum mendapatkan askes masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Amola di Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman. 


Merupakan tempat pemrosesan sampah, sesuai dengan Undang-Undang. Namun menjadi kendala dari tahun 2021 sampai sekarang, sehingga masih melakukan negosiasi dengan persuasif menyentuh hatinya secara kekeluargaan masyarakat yang ada di TPA Amola.


"Terus melakukan langkah persuasif kepada warga di TPA Amola, yang menolak dijadikan pengelolaan sampah. Dengan mengedepankan kepentingan umum dari kepetingan golongan." Tandasnya.


Disebutkan Kadis DLHK Polman, upaya dilakukan setelah 10 hari sampah menumpuk di sejumlah tempat di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Kabupaten Polman. 


Merupakan sentral utama kota sementara berkembang, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Polman. Membuat resah masyarakat, sehingga Pemerintah Kabupaten Polman melalui Pj Bupati Polman melakukan rapat mencarikan solusi permasalahan sampah.


Namun selalu mendapatkan penolakan dari masyarakat terkait dengan tempat yang direncanakan di buang sementara.


"Dua hingga tiga kali rapat mencari solusi sampah, dipimpin langsung Pj Bupati Polman. Namun sejumlah tempat jadi tempat penimbunan sampah. Selalu mendapatkan penolakan dari warga." Urainya.


Diterangkan Kadis DLHK Polman. Penggunaan alternatif TPA Sattoko, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman. Tempat buangan Sampah, tidak dapat digunakan dalam waktu tiga bulan mendatang. 


Dimanfaatkan sesuai standar prosedur pembangunan TPA yang memenuhi kriteria teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 


Dimana TPA Sattoko, diperkirakan satu tahun ke depan baru bisa difungsikan. Disisi lain produksi sampah setiap detik terus bertambah, sehingga mengupayakan taktis dengan menyatukan sampah yang berserakan ke lahan pemerintah.


"TPA Sattoko belum bisa dijadikan tempat pembuangan sampah alternatif secepatnya. Sehingga Pemerintah Kabupaten Polman, memutuskan mengumpulkan sampah di Wonomulyo dan Polewali untuk disatukan dibawa ke lahan pemerintah untuk ditimbun." Sebutnya.


Dilanjutkan Kadis DLHK Polman. Perhitungan 0,868 kilogram per hari produksi sampah rumah tangga atau 46 ton per hari diproduksi di Kabupaten Polman. Sehingga DLHK Kabupaten Polman, berupaya melakukan pengurangan sampah dengan cara memilah sampah plastik, organik, non organik. 


Dan menginspirasi masyarakat, kelompok anak muda dan mahasiswa yang telah memilah sampah. Kemudian melakukan penimbangan sampah untuk mendapatkan nilai ekonomi. Serta menyediakan hadiah 100 juta rupiah dan hadiah umrah tiga orang. Semakin banyak terlibat mengelola sampah.


"Sampah plastik, kertas punya nilai ekonomi. Sehingga masyarakat dapat membantu mengelola sampah. Sekaligus mendapatkan nilai ekonomi. Untuk lebih banyak mengelola sampah pihaknya menyiapkan hadiah 100 juta dan tiga orang paket umrah." Urainya.


Ditambahkan Kadis DLHK Polman, pengelolaan sampah dengan memilah dapat membantu mensosialisasikan kepada semua lapisan masyarakat. Karena jika bersama-sama sosialisasikan baik anak muda dan mahasiswa akan lebih maksimal. 


Sekaligus membantu memberikan solusi sampah kepada masyarakat, mengurangi dan mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Polman. 


Apalagi sampah plastik akan diolah di Bank Sampah untuk dijual, sangat menjanjikan menjadi penghasilan ekonomi. Bahkan sampah kresek sebanyak 2 ton nilainya Tiga juta rupiah, dimana sebelumnya tidak ada nilainya, hanya tentu dengan rajin dan rutin mengumpulkan sampah.


"Kita harapkan anak muda dan masyarakat lebih banyak terlibat mengelola sampah di Kabupaten Polman, agar dapat membantu memberikan solusi sampah." Tandasnya.


Laporan : Nadi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rencana Pekan Depan, Penimbunan Sampah di Pacuan Kuda Dihentikan

Trending Now

Iklan

iklan