Iklan


 

REFLEKSI HARI ANAK NASIONAL 23 JULI 2025: POLEWALI MANDAR DARURAT KEKERASAN SEKSUAL ANAK

Rabu, 23 Juli 2025 | 22:03 WIB Last Updated 2025-07-23T14:03:30Z

Mimit Pakasi, SH., S.Psi., M.Psi (Direktur Women Child Crisis Center Sulawesi Barat). (Foto : Somay).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Pada setiap tanggal 23 Juli, Indonesia merayakan Hari Anak Nasional, sebuah momen penting untuk merefleksikan peran dan hak-hak anak dalam pembangunan bangsa. 


Namun, di balik perayaan dan harapan, ada kenyataan pahit yang tidak bisa kita abaikan. 


Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025 ini terasa getir, menyisakan pertanyaan mendalam: sudahkah kita benar-benar melindungi anak-anak kita?


Data dan fakta yang ada menunjukkan bahwa Polewali Mandar tengah menghadapi darurat kekerasan seksual terhadap anak. 


Kasus-kasus yang dilaporkan hanyalah puncak dari gunung es. Banyak kasus lain yang tenggelam dalam ketakutan, rasa malu, dan minimnya kesadaran untuk melapor. 


Anak-anak yang seharusnya tumbuh dalam kasih sayang dan rasa aman, justru terancam di lingkungan terdekat mereka di rumah, sekolah, atau bahkan di lingkungan bermain.


Darurat ini tidak hanya terlihat dari angka statistik, tetapi juga dari dampak mendalam yang dialami para korban. Mereka terpaksa menanggung trauma fisik dan psikologis seumur hidup. 


Mimpi-mimpi mereka direnggut, masa depan mereka terancam, dan kepercayaan mereka terhadap orang dewasa hancur. Ini adalah luka kolektif yang harus kita tanggung bersama.


Lalu, di mana peran kita sebagai masyarakat, keluarga, dan pemerintah? 


Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini harus menjadi momentum kritis untuk melakukan introspeksi. 


Kita tidak bisa lagi hanya berhenti pada seremonial. Kita perlu bergerak, bertindak, dan menciptakan perubahan nyata.


Ada beberapa langkah konkret yang harus segera kita ambil:


Peningkatan Kesadaran dan Edukasi: Pendidikan tentang pendidikan seksualitas yang komprehensif dan hak-hak anak harus dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. 


Orang tua, guru, dan tokoh masyarakat harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dan cara menanganinya.


Penguatan Sistem Pelaporan dan Perlindungan: Pemerintah daerah harus menyediakan jalur pelaporan yang aman, mudah diakses, dan ramah anak. 


Pusat-pusat layanan terpadu yang memberikan bantuan hukum, psikologis dan medis bagi korban harus diperkuat dan disosialisasikan secara masif.


Hukuman yang Tegas dan Efektif: Pelaku kekerasan seksual anak harus dihukum seberat-beratnya tanpa kompromi. 


Sistem hukum harus berpihak sepenuhnya pada korban, memberikan efek jera yang kuat bagi siapa pun yang berani merusak masa depan anak-anak.


Hari Anak Nasional 2025 adalah panggilan darurat bagi kita semua di Polewali Mandar. Ini bukan hanya tentang melindungi anak-anak, tetapi juga tentang membangun peradaban yang beradab dan bermartabat. 


Mari kita jadikan peringatan ini sebagai titik balik, dari sekadar refleksi menjadi aksi nyata. 


Masa depan Polewali Mandar ada di tangan anak-anak kita, dan tugas kita adalah memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman, bebas dari ancaman, dan penuh harapan.


Penulis : Mimit Pakasi, SH., S.Psi., M.Psi (Direktur Women Child Crisis Center Sulawesi Barat).

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • REFLEKSI HARI ANAK NASIONAL 23 JULI 2025: POLEWALI MANDAR DARURAT KEKERASAN SEKSUAL ANAK

Trending Now

Iklan

iklan