Iklan


 

Janjimmu Puramai, Aliansi Masyarakat Alu Tagih Janji Bupati Polman Saat Kampanye

Sabtu, 27 September 2025 | 01:32 WIB Last Updated 2025-09-26T17:33:40Z

Aliansi Masyarakat Kecamatan Alu, unjuk rasa di kantor Bupati Kabupaten Polman. Tuntut janji Bupati Kabupaten Polewali Mandar, perbaiki infrastruktur dan jaringan internet di Kecamatan Alu. (Foto : Nadi).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Puluhan masyarakat Kecamatan Alu, tergabung dalam Aliansi Masyarakat Alu berunjuk rasa menagih janji Bupati Polewali Mandar (Polman), Samsul Mahmud, pada saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.


Bupati saat itu berjanji memperbaiki infrastruktur jalan, jembatan dan sinyal di Kecamatan Alu, Kabupaten Polman. Aksi ini berlangsung di depan kantor Bupati Polman, Jalan Manunggal, kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman. Kamis, 25 September 2025.


Dalam unjuk rasa tersebut peserta aksi membakar ban bekas, membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan Aliansi Masyarakat Kecamatan Alu menuntut pemerataan pembangunan Jalan, Jembatan dan Sinyal. 


Selain itu melakukan aksi terial pasien ditandu mengunakan sarung dan bambu sebagai bentuk protes keras terhadap pemerintah yang tidak memperbaiki jalan yang rusak puluhan kilometer di Kecamatan Alu. 


Kondisi ini menyebabkan masyarakat selalu kesulitan mengakses jalan, utamanya masyarakat yang sakit yang akan menuju fasilitas kesehatan. 


Pengunjuk rasa juga memutarkan rekam suara janji kampanye pasangan ASSAMI, melalui pengeras suara.


Disampaikan Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Alu, Andi Agung, pasangan Samsul Mahmud dan Andi Nursami Masdar (ASSAMI) di masa kampanyenya Pilkada Polman 2024. Mengakui dirinya orang Saragian, Kecamatan Alu, Polman. akan memperbaiki jalan yang ada di Kecamatan Alu. Namun sampai saat ini belum ada kepeduliannya.


"ASSAMI di masa kampanyenya, Samsul Mahmud mengakui orang Saragian, Kecamatan Allu. Akan memperbaiki jalan yang ada di Kecamatan Alu. Namun, sampai saat ini belum ada." Terangnya.


Disampaikan Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Alu, sehubungan dengan perencanaan pembangunan daerah pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, di Kabupaten Polman, Aliansi Masyarakat Kecamatan Alu, menyadari pembangunan daerah merupakan hal fundamental dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 


Kesejahteraan masyarakat mencakup pemenuhan kebutuhan dasar seperti ekonomi, kesehatan dan pendidikan. 


Namun, masyarakat Kecamatan Alu melihat dan menyadari kondisi masyarakat Kabupaten Polman, terutama masyarakat di daerah pelosok sangat jauh dari kata sejahtera. Salah satu daerah pelosok yang terisolir dari perhatian Pemerintah adalah Kecamatan Alu


"Aliansi Masyarakat Kecamatan Allu, menyadari pembangunan daerah merupakan hal fundamental dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat." Tuturnya.


Disampaikan Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Alu. Kecamatan Alu memiliki 16,5 ribu jiwa dengan luas wilayah 173,63 Kilometer Persegi yang terdiri dari 7 Desa dan 1 Kelurahan, Disebelah utara wilayah Kecamatan Alu ada 2 Desa yang sangat tertinggal dari segi infrastruktur, yaitu Desa Pao-pao dan Desa Puppuring. 


Dalam beberapa tragedi memilukan sering terdengar dari 2 Desa tersebut, ketertinggalan dari segi infrastruktur berupa jalan dan jembatan yang sangat jauh dari kata layak menjadi bumbu pahit dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.


"Kecamatan Alu ada 2 Desa yang sangat tertinggal dari segi infrastruktur, yaitu Desa Pao-pao dan Desa Puppuring. Dalam beberapa tragedi memilukan sering terdengar dari 2 Desa tersebut, ketertinggalan dari segi infrastruktur." Tegasnya.


Ditegaskan Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Kecamatan Alu. Baru-baru ini beredar di media sosial tentang seorang Ibu hamil yang ditandu puluhan kilometer menuju pusat layanan kesehatan terdekat. Namun, naas ibu hamil tersebut, harus kehilangan bayinya. 


Begitupula bencana longsor yang menyebabkan terhentinya aktivitas warga karena material longsor menutupi jalan yang menjadi akses satu-satunya bagi Masyarakat dan bukan hanya itu ada juga 2 Desa, yaitu Desa Saragian dan Desa Kalumammang yang masih menggunakan rakit sebagai jalan utama untuk sampai ke kecamatan.


"Di media sosial tentang seorang Ibu hamil yang ditandu puluhan kilometer menuju pusat layanan kesehatan terdekat, namun naas ibu hamil, harus kehilangan bayinya." Tandasnya.


Diucapkan Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Alu, jalan di Kecamatan Alu adalah akses utama yang menjadi jalur penting bagi anak sekolah, petani, pedagang hingga pasien yang ingin mendapatkan layanan kesehatan. 


Namun, sangatlah berbahaya bagi keselamatan, seperti kejadian yang sering terjadi adalah motor warga hanyut. Situasi seperti itulah membuat warga ketakutan dan kerugian berulang. 


Siswa pun kadang tidak pergi sekolah jika sungai meluap seperti status seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Alu bernama Ainun Fahmi, 9 september 2025 lalu. 


Jika sungai lagi meluap, siswa kami tidak bisa menyeberang karena rakit penumpang hanyut, kondisi tersebut membuktikan bahwa masalah rakit bukan sekedar transfortasi tetapi sudah menjadi penghalang pendidikan, ancaman kesehatan, serta beban ekonomi nyata bagi masyarakat Alu.


"Jalan di Kecamatan Alu adalah akses utama yang menjadi jalur penting bagi anak sekolah, petani, pedagang hingga pasien yang ingin mendapatkan layanan kesehatan. Namun sangatlah berbahaya bagi keselamatan." Ucapnya...


Ditambahkan Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Alu, selain itu Kecamatan Alu juga masih terisolasi secara digital khususnya di 4 Desa, yakni Desa Kalumammang, Sayoang, Puppuring dan Pao-Pao yang tidak ada jaringan telekomunikasi yang memadai. 


Warga kesulitan mengakses informasi, layanan darurat dan pendidikan berbasis online. Anak sekolah tidak bisa mengikuti pembelajaran digital, petani tidak bisa mencari harga pasar secara cepat dan masyarakat kesulitan berkomunikasi dengan keluarga maupun aparat ketika terjadi keadaan darurat.


"Desa Kalumammang, Sayoang, Puppuuring dan Pao-Pao yang tidak adanya jaringan telekomunikasi yang memadai. Warga kesulitan mengakses informasi, layanan darurat dan pendidikan berbasis online." Ujarnya.


Petunjuk rasa mau bertemu Bupati Kabupaten Polman, Samsul Mahmud. Akan tetapi Bupati berada di luar daerah. Membuat pegunjuk rasa kecewa, dan memaksa masuk ke halaman Kantor Bupati. Namun, dihadang personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).


Pengunjuk rasa kemudian kembali melanjutkan aksinya dengan berorasi menyampaikan tuntutannya dan memutar rekaman Bupati Polman, pada penyampaian visi dan misi kampanye. 


Penulis : Nadi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Janjimmu Puramai, Aliansi Masyarakat Alu Tagih Janji Bupati Polman Saat Kampanye

Trending Now

Iklan

iklan