![]() |
| Kegiatan di Lingkungan Pesisir, KPA Tanam Ribuan Pohon Mangrove di Dusun Kapejang, Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Polman. (Foto : Anto Mtr). |
PolewaliTerkini.Net – POLMAN - Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, sejumlah komunitas pecinta alam di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menggelar aksi penanaman ribuan pohon mangrove di wilayah pesisir Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan pemanasan global.
Jika biasanya komunitas pecinta alam menggelar kegiatan di wilayah pegunungan, kali ini mereka turun langsung ke kawasan pesisir.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Komunitas Pecinta Alam Sandeq (KPA Sandeq) Polman bersama sejumlah komunitas lainnya, serta melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Polairud, mahasiswa, pelajar, PMI, dan masyarakat sekitar.
Puluhan peserta tampak antusias saat menanam pohon mangrove di tepi pantai. Mereka rela berbasah-basah demi memastikan bibit pohon tertanam kuat di lumpur pesisir.
Semua untuk mencegah tanaman tercabut oleh ombak, setiap batang pohon diberi penopang bambu.
Metode yang digunakan adalah sistem tanam rumpun jarak, di mana setiap lubang ditanami 5 - 7 batang pohon. Cara ini dinilai lebih efektif dibanding sistem tanam tunggal karena meningkatkan peluang hidup pohon mangrove di area dengan gelombang tinggi.
Penanggung jawab kegiatan, Ilham, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata kepedulian komunitas terhadap pelestarian ekosistem pesisir.
“Penanaman mangrove ini diharapkan memberi dampak langsung terhadap kelestarian lingkungan di Pulau Battoa. Mangrove bukan hanya penting bagi ekosistem laut, tetapi juga berfungsi sebagai benteng alami untuk mencegah abrasi pantai.” Ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Yunus, Pembina KPA Sandeq Polman, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen komunitas dalam mendukung program FOLU Net Sink 2030, agenda nasional yang bertujuan menurunkan emisi karbon melalui sektor kehutanan dan penggunaan lahan.
“Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti pada seremoni saja, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan. Setelah ditanam, kami akan terus memantau perkembangan mangrove setiap bulan agar benar-benar tumbuh dan memberi manfaat jangka panjang.” Jelasnya.
Panitia berharap, ribuan pohon mangrove yang ditanam dapat tumbuh subur sehingga mampu memperkuat garis pantai, mencegah abrasi, serta menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Aksi peduli lingkungan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus berperan aktif dalam menjaga bumi dari ancaman perubahan iklim.
Laporan: Sukriwandi

