Iklan


 

Sekira 180 Ribu Bibit Kakao Bantuan Ditolak Petani, Proyek Rp. 28,1 Miliar di Polman Disorot

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 15:49 WIB Last Updated 2025-10-11T07:49:09Z

Bibit kakao Disbun Sulbar yang dibagikan ke wilayah Kecamatan Tutar. (Foto : Dok/Medsos/Ahmad Gazali).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Penyaluran tahap awal bibit kakao unggul senilai Rp. 28,1 Miliar milik Dinas Perkebunan (Disbun) Sulbar ke sejumlah petani di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sudah mencapai 500 ribu bibit, dari 700 ribu yang bakal dibagikan di wilayah Polman. 


Ironisnya, dari 500 ribu bibit kakao yang dibagikan kepada kelompok tani di Polman, sebanyak 180 ribu bibit kakao tersebut mengalami kerusakan, mulai dari daun berwarna kuning hingga kecokelatan, kering dan ranting patah. 


Penyuplai bibit kakao CV Wahana Multi Cipta yang menjual bibit ke kontraktor pelaksana CV Aysando Utama mengaku sebanyak 180 ribu bibitnya ditolak petani di Polman. 


Kepala Pemasaran CV Wahana Multi Cipta, Fian, menjelaskan 180 ribu bibit yang ditolak petani Polman tersebut mengalami kerusakan saat proses pendistribusian dari lokasi penangkaran di Kolaka, Sultra, menuju tempat kelompok tani yang berada di Polman.


"Rencananya CV Aysando ini beli bibit kakao di penangkaran kami CV Wahana ini 700 ribu bibit, sementara sisanya mereka beli di luar,  tapi kami yang tanggung transportasinya ke Polman, mobil kami tiba di Polman dijemput sama timnya CV Aysando bersama teman teman PPL." Terangnya, melalui telepon. Rabu, 08 Oktober 2025.


Fian mengaku belum pernah melihat dokumen kontrak pengadaan bibit kakao tersebut. Dia menyebutkan semua bibit kakao yang berasal dari penangkarannya di Kolaka, berlabel warna biru dan mencantumkan nama  CV Wahana Multi Cipta sebagai penyuplai bibit utama.


"Semua setahu saya di Polman itu tidak ada itu bibit yang bersertifikat, kalau di Sulbar mungkin ada beberapa, paling cuma 10 ribuan bibit." Terangnya. 


Fian menuturkan, sekitar 180 ribu bibit kakao CV Wahana yang ditolak petani di Polman, kini disimpan di penangkaran lokal di Desa Tapango, Kecamatan Tapango, Polman.


"Kurang lebih 180 ribu bibit kakao yang ditolak petani Polman itu kita tidak buang, kita pelihara di penangkaran milik Pak Kadir di Tapango, supaya bisa diperbaiki kembali." Tuturnya. 


Sebelumnya, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pengadaan bibit kakao Disbun Sulbar, Ziqqie Al-Masri Kadir, mengungkapkan  jumlah bibit rusak di Polman yang akan diganti sekitar 5000 bibit.


Sehingga antara Disbun Sulbar dan penyuplai bibit kakao berbeda keterangan soal angka bibit rusak yang ditolak petani di Polman.


"Di surat itu bersifat segera diganti itu kurang lebih 5000 bibit rusak, kalau sampai akhir kontrak, penyedia tidak mengganti maka penyedia kena denda 1 persen dari nilai kontrak,  bahkan penyedia akan di black list, karena belum ada terbayarkan toh." Ungkapnya melalui telepon. Sabtu, 04 Oktober 2025.


Kadir menambahkan, dari 700 ribu  bibit kakao yang akan dibagikan di wilayah Polman, penyedia sudah menyalurkan bibit sebanyak 500 ribu, namun dalam pelaksanaannya terdapat sekitar 5000 bibit kakao rusak yang diterima petani.


"Kemungkinan jumlah bibit rusak yang diterima petani masih bertambah, karena masih ada 200 ribu bibit kakao yang belum disalurkan di Polman." Pungkasnya.


Sebelumnya diketahui Pemenang tender, CV Aysando Utama, bukan penangkar resmi bibit kakao. Hal ini semakin memperkuat dugaan lemahnya pengawasan proyek yang menelan anggaran Miliaran rupiah tersebut.


Perbedaan data antara Disbun Sulbar dan penyuplai bibit kini menjadi sorotan publik dan memunculkan desakan agar proyek ini diaudit Aparat Penegak Hukum (APH) secara menyeluruh.


Laporan : Ahmad Gazali

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekira 180 Ribu Bibit Kakao Bantuan Ditolak Petani, Proyek Rp. 28,1 Miliar di Polman Disorot

Trending Now

Iklan

iklan