![]() |
| Menu MBG yang diterima siswa SMPN 4 Polewali. Rabu 26-11-2025 (Foto : Ahmad G). |
PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperuntukkan bagi siswa di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menuai kontroversi. Pasalnya, lebih dari dua pekan, menu MBG yang dibagikan ke sekolah-sekolah tidak dilengkapi susu.
Bahkan, di SMAN 1 Polewali, selain menu MBG tanpa susu, juga pembagian makanan dilakukan pada siang hari setelah salat duhur, yang mengundang perdebatan di kalangan orang tua dan siswa.
Salah satu orang tua siswa di SMPN 4 Polewali, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, selama lebih dari dua minggu, menu MBG di sekolah anaknya tidak pernah dilengkapi dengan susu.
"Menu MBG sudah lebih dua minggu tidak ada susunya di sekolah anak saya, padahal susu merupakan salah satu asupan gizi penting." Ujarnya saat ditemui, Rabu, 26 November 2025.
Penyedia program MBG di SMPN 4 Polewali, Ricardo, membenarkan bahwa susu telah lama tidak tersedia dalam sajian menu MBG di sekolah tersebut.
Menurutnya, kelangkaan susu disebabkan oleh tingginya permintaan dari sejumlah dapur MBG lainnya.
"Susu sekarang agak susah dicari, apalagi di Kecamatan Polewali ada delapan dapur MBG yang bersaing memperebutkan susu." Jelasnya melalui telepon. Rabu (26/11/2025).
Ricardo mengaku, menangani MBG pada 14 sekolah di wilayah Polman, sehingga pengadaan susu menjadi lebih sulit.
"Kami bahkan mencari susu sampai ke Makassar, tapi nantilah saya cari solusi." Bebernya.
Sementara itu, Penyedia MBG di SMAN 1 Polewali, Andi Asriana mengungkapkan, pihaknya juga tidak menyediakan susu dalam menu MBG yang dibagikan ke 1.255 siswa di sekolah tersebut.
Dia beralasan bahwa stok susu langka di pasaran, sehingga pihaknya mengganti susu dengan buah apel, yang dia anggap sebagai alternatif pengganti susu.
"Misalnya saya tidak pakai susu, saya ganti dengan buah yang spesial, yaitu buah apel." Terangnya.
Asriana menilai, saat ini konsep empat sehat lima sempurna yang dulu mewajibkan susu dalam menu telah digantikan dengan konsep gizi seimbang.
Dia berpendapat, Susu yang berasal dari sumber protein hewani tidak harus selalu ada dalam menu makanan, karena protein susu bisa diperoleh dari makanan lain.
"Susu itu termasuk protein hewani yang bisa didapatkan pada makanan lain, kalau makanan yang disajikan sudah terpenuhi kebutuhan gizinya tidak perlu susu lagi." Bebernya.
Selain itu, Andi Asriana mengungkapkan, pembagian MBG yang dilakukan siang hari di SMAN 1 Polewali disesuaikan dengan permintaan pihak sekolah.
"Karena permintaan sekolah, mereka minta setelah salat duhur, pas jam istirahat. Kita sesuaikan permintaan." Jelasnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Polewali, Abdul Rahman, membenarkan permintaan tersebut, ia menjelaskan pembagian MBG di waktu jam istirahat kedua bertujuan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.
"MBG ini dibagikan ke siswa pada jam istirahat kedua, supaya tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah." Pungkasnya.
Kontroversi ini mendapat perhatian dari masyarakat dan orang tua siswa. Banyak yang berharap agar program MBG bisa berjalan lancar dan sesuai harapan, terutama dalam hal pemenuhan gizi yang optimal bagi siswa.
Orang tua siswa di beberapa sekolah menyatakan kekhawatirannya atas ketidakhadiran susu dalam menu, karena susu merupakan sumber kalsium yang penting untuk pertumbuhan anak-anak.
"MBG kan untuk mendukung pemenuhan gizi siswa dan membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari, Meskipun penyedia MBG berjanji mencari solusi untuk masalah kelangkaan susu, tapi kami berharap agar program ini bisa lebih efisien dan memenuhi standar gizi yang seharusnya." Kesal salah satu orang tua siswa di Polman.
Laporan : AG

