 |
| Ilustrasi |
POLEWALITERKINI.NET - Pengamat politik Universitas Terbuka (UT) Majene, Awaluddin menyatakan Pilkada Polman, menguat kearah kota kosok atau calon tunggal.
BERITA TERKAIT : KPU Polman : Pastikan Pemilukada Hanya Diikuti Paslon Usungan Parpol
Alasannya, memasuki tahapan pendaftaran Pasangan Calon atau Paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman melalui jalur perorangan, 25 hingga 29 November 2017 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Polman yang tanpa pedaftar.
"Tidak ada tim paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman jalur perorangan, yang medaftar sebagai penghubung ke KPUD Polman. Secara otomatis tidak bisa menyerahkan berkas dokumen persyaratan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E), dipastikan paslon perorangan tidak ada." Katanya.
BERITA TERKAIT : JIKA 1 PASANGAN PASLON LAWAN KOTAK KOSONG, APAKAH PEMILUKADA DIGELAR? SIMAK...
Awaluddin, menjelaskan sering dinamika politik Polman dengan sejumlah partai politik satu persatu mengeluarkan rekomendasi paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman petahana, Andi Ibrahin Masdar dan Natsir Rahmat.
Bahkan petinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, memangil Andi Ibrahim Masdar (AIM), masuk salah satu kandidat usungan Partai Demokrat di Pilkada serentak, 27 Juni 2018 mendatang.
"Partai politik juga tidak ada yang berani dari awal berkoalisi mengusung calon bupati satu nama melawan petahana Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar. Justru semakin tidak jelas pergerakan politiknya." Jelasnya.
Dia tambahkan, kemahiran Andi Ibrahim Masdar (AIM) melakukan lobi politik kepada ketua partai politik, terus dilakukan dengan sudah 7 partai politik dipastikan mengusungnya. Apalagi jika Partai Demokrat ikut juga bergabung mengusung peluang untuk melawan paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar dan Natsir Ratmah sulit terjadi.
"Jika Andi Ibrahim Masdar berhasil rebut rekomedasi Partai Nasdem, Hanura dan Demokrat berarti menutup langkah calon bupati polman lain." Tuturnya.
BERITA TERKAIT : KPU Polman : Pastikan Pemilukada Hanya Diikuti Paslon Usungan Parpol
Alasannya, memasuki tahapan pendaftaran Pasangan Calon atau Paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman melalui jalur perorangan, 25 hingga 29 November 2017 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Polman yang tanpa pedaftar.
"Tidak ada tim paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman jalur perorangan, yang medaftar sebagai penghubung ke KPUD Polman. Secara otomatis tidak bisa menyerahkan berkas dokumen persyaratan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E), dipastikan paslon perorangan tidak ada." Katanya.
BERITA TERKAIT : JIKA 1 PASANGAN PASLON LAWAN KOTAK KOSONG, APAKAH PEMILUKADA DIGELAR? SIMAK...
Awaluddin, menjelaskan sering dinamika politik Polman dengan sejumlah partai politik satu persatu mengeluarkan rekomendasi paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman petahana, Andi Ibrahin Masdar dan Natsir Rahmat.
Bahkan petinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, memangil Andi Ibrahim Masdar (AIM), masuk salah satu kandidat usungan Partai Demokrat di Pilkada serentak, 27 Juni 2018 mendatang.
"Partai politik juga tidak ada yang berani dari awal berkoalisi mengusung calon bupati satu nama melawan petahana Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar. Justru semakin tidak jelas pergerakan politiknya." Jelasnya.
Dia tambahkan, kemahiran Andi Ibrahim Masdar (AIM) melakukan lobi politik kepada ketua partai politik, terus dilakukan dengan sudah 7 partai politik dipastikan mengusungnya. Apalagi jika Partai Demokrat ikut juga bergabung mengusung peluang untuk melawan paslon Bupati dan Wakil Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar dan Natsir Ratmah sulit terjadi.
"Jika Andi Ibrahim Masdar berhasil rebut rekomedasi Partai Nasdem, Hanura dan Demokrat berarti menutup langkah calon bupati polman lain." Tuturnya.
Laporan : Nadi
