Iklan


 

Asal Buang, Air rigasi Penuh Sampah, Petani Tunda Garap Sawah

Rabu, 05 April 2023 | 17:24 WIB Last Updated 2023-04-05T11:06:11Z

Sampah menumpuk disaluran pintu air, setelah pembukaan air irigasi, Senin 3 April 2023. (Foto Nadi).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Pasca tumpukan sampah penuhi saluran air Irigasi pertanian, membuat sejumlah kelompok tani di Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, menunda menggarap lahan persawahan.


Irigasi terdampak tumpukan sampah, yakni di Desa Sidorejo, Bumi Ayu, Kebun Sari dan Bumi Mulyo Kecamatan Wonomulyo, dan Arjosari, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Senin, 03 April 2023, pagi. 


Seorang petani, Baharuddin, menyampaikan, tumpukan sampah ini di dominasi sampah plastik, memenuhi salauran irigasi pertanian baik irigasi sekuder maupun primer di kawasan pertanian Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. 


Kondisi ini terjadi saat pembukaan air irigasi setelah dua bulan di tutup, karena pekerjaan bendungan, membuat petani menunda memasukkan air lahannya dan pekerjaan penggarapan lahan persawahan.


"Air irigasi mengalir masih banyak sampah, menumpuk di pintu irigasi. Membuat petani sepakat tidak mengaliri sementara air lahan pertanian untuk merencanakan menggaarap lahan, pasca setengah bulan sudah panen." Terangnya.


Disebutkan petani, sampah mengalir di saluran irigasi berasal dari sampah pemukiman warga berdekatan di saluran irigasi yang di buang di Desa Sugihwaras, Kelurahan Sidodadi dan Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo.


Tumpukan Sampah Penuhi Aliran Irigasi Sekunder dan Berpotensi Mengganggu Kebutuhan Air Persawahan Milik Petani (Sumber : Vidio Amatir Warga)


Selain itu petugas kebersihan pemerintah Kecamatan Wonomulyo, melakukan pantauan, warga membuang sampah di kawasan Pasar Induk dan Ikan Wonomulyo, kawasan jalan Terminal Darat Wonomulyo. Sehingga memilih buang sampah di saluran irigasi pertanian.


"Sebenarnya sampah di saluran rigasi sudah lama menumpuk, sejak di perketatnya mebuang sampah di kawasan Pasar dan Terminal Darat Wonomulyo. Membuat masyarakat menjadikan saluran irigasi pembuangan sampah." Katanya.


Di paparkan Baharuddin. Kondisi banyak sampah saat di buka air irigasi dua hari yang lalu, di sebabkan sudah banyak sampah di saluran irigasi dari hulu.


Tumpukan Sampah Penuhi Aliran Irigasi Sekunder dan Berpotensi Mengganggu Kebutuhan Air Persawahan Milik Petani (Sumber : Vidio Amatir Warga).

Bahkan ada tambahan sampah di daerah di lalui air irigasi berdekatan langsung dengan pasar, pemukiman warga, warung makan dan cafe. Membuat sampah mengalir bertumpuk, dan terhalang di sejumlah pintu air.


"Terlalu banyaknya sampah, menyebabkan sampah meluap masuk lahan pertanian. Di sejumlah pintu-pintu air irigasi." Sebutnya.


Sementara itu, Kepala Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) Pengelola Sumber Daya Air WIlayah ll Kecamatan Wonomulyo, Ramli Usman, mengatakan, sampah mengalir saat pembukaan air saluran irigasi di beberapa Desa dan Kelurahan di Kecamatan Wonomulyo. 


Sampah menumpuk disejumlah saluran irigasi Desa Sidorejo, Kabupaten Polewali Mandar, di buang masyarakat, sebelum pembukaan air irigasi pertanian. (Foto : Nadi).

Kata dia, semua itu merupakan tumpukan sampah yang di buang masyarakat, sejak di tutupnya saluran irigasi. Pada, 15 Februari 2023 lalu..


"Sampah rumah tangga mengalir di salurang irigasi seperti Kereta Api, hingga pagi ini, di buang sengaja masyarakat sekitar yang berdekatan dengan saluran irigasi." Tandasnya.


Disampaikan Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air Wonomulyo, sampah mengalir tersebut sudah sampai di Desa Nepo medekati Desa Garasi, Kecamatan Wonomulyo. Dan pastikan petang sampai di perairan laut. Setelah tadi malam melalui Desa Bumiayu, Kebun Sari dan Bumi Mulyo.


"Sampah sudah tiba di Desa Nepo, sehingga petani yang tergabung kelompok pemakai air. Berusaha mendorong sampah tidak meluap naik pematang persawahan dan tambak." Jelasnya.


Ditambahkan Ramli Usman, dengan adanya kejadian tersebut, sangat mengharapkan masyarakat tidak lagi mengulangi membuang sampah saluran irigasi pertanian dan memilih mengelola sendiri sampah dengan cara ditanam atau di bakar di halaman rumahnya.


"Atas kejadian kemarin, masyarakat semakin sadar tidak menjadikan saluran irigasi tempat pembuangan sampah lagi. Meskipun sudah memasang spanduk larangan membuang sampah saluran irigasi. Utamanya di pintu air." Tegasnya.


Laporan : Nadi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Asal Buang, Air rigasi Penuh Sampah, Petani Tunda Garap Sawah

Trending Now

Iklan

iklan