![]() |
| Kanan, PPTK Pengadaan Pupuk Organik Dinas Perkebunan Sulbar, Ziqqie Al-Masri Kadir. Merek pupuk yang dibagikan ke kelompok tani. (Foto : Ahmad Gazali). |
PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Perkebunan mengalokasikan anggaran Rp. 5,2 Miliar dari APBD Sulbar untuk pengadaan pupuk organik tahun 2025.
Nama paket pengadaan tersebut, yakni pengadaan pupuk organik (Saprodi penunjang kakao dan kopi). Berjumlah 47.290 botol pupuk yang dibagikan kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Polman, Mamuju, Majene dan Mamasa.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK) pengadaan pupuk organik, Ziqqie Al-Masri Kadir menjelaskan, perusahaan pemenang tender pengadaan pupuk organik di Sulbar yaitu PT. Bio Maraja yang beralamat di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Di pagu awal total anggaran pengadaan pupuk senilai Rp. 5,2 Miliar, kalau berdasarkan standar satuan harga (SSH) memang acuannya harga tertinggi, cuma prosesnya itu dilakukan negosiasi dengan pihak penyedia." Ujarnya melalui telepon. Senin, 15 September 2025.
Menurut Kadir, melalui proses negosiasi dengan pihak penyedia pupuk, disepakati harga per botol pupuk organik merek bio maraja senilai Rp. 99.200 dikali 47.290 botol berjumlah hampir Rp. 4,7 Miliar.
![]() |
| Merek pupuk yang dibagikan ke kelompok tani. (Foto : Ahmad Gazali). |
"Cuma di harga etalasenya, di platform belanja online itu Rp. 100 ribu lebih harga per botol pupuk tersebut. Kemudian terjadi proses negosiasi ke perusahaan penyedia." Ucapnya.
Kadir menambahkan, pada proyek pengadaan pupuk organik tahun ini terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) kurang lebih Rp. 500 juta, Dari pagu sebanyak Rp. 5,2 Miliar. Namun, yang terserap kurang lebih Rp. 4,7 Miliar.
"Pagu memang Rp. 5,2 Miliar tapi cuma terpakai Rp. 4,6 Miliar lebih, jadi ada Silpa sekitar Rp. 500 juta." Pungkasnya.
Terpisah, perwakilan penyedia pupuk organik Bio Maraja yang enggan menyebutkan namanya menuturkan, harga per botol pupuk yang dikontrak Pemprov Sulbar senilai Rp. 100 ribu dengan total anggaran Rp. 4,7 Miliar.
Proses penyalurannya telah selesai, sisa menyelesaikan administrasinya saja.
"Silahkan bersurat ke perusahaan kami, baru kami berikan datanya." Imbuhnya melalui sambungan telepon akun Whatsap nya.
Laporan : Ahmad Gazali


