Iklan


 

Pengadaan Bibit Kakao Sulbar Rp. 28,1 Miliar, Sebagian Dari Penangkaran Lokal di Polman

Jumat, 03 Oktober 2025 | 22:37 WIB Last Updated 2025-10-03T14:37:36Z

Bibit kakao bantuan Disbun Sulbar berlabel CV Aysando Utama, sebagian pengadaannya dari penangkar lokal di Polman. (Foto : Ahmad Gazali/Netizen).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Pengadaan bibit kakao unggul Dinas Perkebunan Sulawesi Barat (Sulbar) tahun 2025 senilai Rp. 28,1 Miliar, disalurkan kepada 210 kelompok tani di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. 


CV Aysando Utama sebagai kontraktor pelaksana membeli bibit kakao  ke penangkar lokal untuk mencukupi pengadaan bibit kakao senilai Rp. 28,1 Miliar tersebut. 


Salah satunya membeli bibit kakao ke CV  Abizar, yang beralamat di Kecamatan Anreapi, Polman. 


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pengadaan bibit kakao Dinas Perkebunan Sulbar, Ziqqie Al-Masri Kadir, membenarkan penyedia CV Aysando membeli sebagian bibit kakao ke penangkaran lokal di Polman. 


Dia juga mengakui hingga saat ini kelompok tani di Polman belum menerima ribuan bibit pengganti yang rusak.


"Tentu tanggung jawab penyedia mengganti bibit kakao yang rusak." Ujarnya, melalui telepon. Kamis, 2 Oktober 2025.


Namun, dokumen sertifikat batang biji kakao bantuan tersebut disimpan di penangkar dan tidak terbuka untuk umum. 


Menurut dia, sertifikat batang bibit kakao ini merupakan salah satu bagian dari dokumen negara.


"Dokumen itu ada di etalase e-katalog versi 6 terdokumentasi pada sistem. yang punya akun membuka adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), ada akun khusus untuk membuka itu, karena itu salah satu bagian dari dokumen negara, cuma untuk transparansinya itu bisa diminta." Tambahnya. 


Aktivis Anti Korupsi Sulbar, Arfan menyebutkan, bibit kakao yang dibagikan ke petani diduga tidak seluruhnya bersertifikasi, sebab banyak bibit kakao yang mengalami kerusakan saat diterima petani.


"Misalnya perbandingan harga biji kakao yang bersertifikat, sambung pucuk, pemeliharaan dan lainnya itu harganya tidak sama dengan bibit kakao yang tidak bersertifikat, ini harus diusut tuntas." Terangnya. 


Kritik juga datang dari Kepala Desa Amola, Kecamatan Binuang, Syamsuddin. Mengaku kelompok tani di desanya menerima ratusan bibit dalam keadaan rusak. 


“Bahkan ada beberapa bibit kakao tidak sambung pucuk. Dibagikan tanpa diberitahu kalau bibit rusak yang diterima bisa diganti.” Ungkapnya.


Pengadaan bibit ini menggunakan sistem e-katalog dengan perusahaan penyedia CV Wahana Multi Cipta asal Kolaka, Sulawesi Tenggara, lalu disuplai ke CV Aysando Utama sebagai kontraktor pelaksana. 


Selain itu, CV Aysando Utama juga membeli bibit kakao ke penangkar lokal di Polman.


Laporan : Ahmad Gazali

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengadaan Bibit Kakao Sulbar Rp. 28,1 Miliar, Sebagian Dari Penangkaran Lokal di Polman

Trending Now

Iklan

iklan