Salah satu pengemudi taksi, Haji Mahmud mengatakan, Moment lebaran ini menjadi berkah baginya, sebab pendapatannya bisa melonjak tajam hingga tiga kali lipat.
"Alhamdulillah pak, ini bisa menambah ekonomi kami. penghasilan bisa sampai 70 persen hingga 300 persen." Katanya.
Mahmud mengakui, jika hari biasanya penumpang sangat sepi dan hanya bisa mendapat uang puluhan ribu dalam sehari, namun di hari raya ini ia mampu mendapatkan uang hingga ratusan ribu rupiah dalam sehari.
Perahu yang dijadikan kapal penumpang ini jenis katinting, sejenis perahu yang bercadik. Bagi warga lokal menyebutnya dengan nama "Taksi".
Setiap perahu, mampu memuat penumpang 20-30 orang. dalam sehari, mereka mampu menempuh rute sebanyak tiga kali rest.
Jumlah kapal perahu taksi yang beroperasi di dermaga ini kurang lebih sekitar 30 perahu, yang umumnya didominasi oleh warga dari Pulau Battoa.
Tarif yang diberlakukan bervariasi, muali dari Rp. 5 ribu hingga Rp. 10 ribu rupiah tergantung jarak yang ditempuh.
"Kalau pulau Battoa tujuh ribu hingga sepuluh ribu rupiah. Tapi ada juga biasa yang carter sebesar 200 ribu rupiah." Ungkapnya.
Umumnya penumpang ini adalah para peziarah yang hendak bersilaturahmi kerumah kerabatnya di pulau Battoa, namun ada pula yang berwisata religi ke makam Syekh Abdurrahim Kamaluddin, salah satu ulama penyebar agama Islam di wilayah Binuang yang makamnya terletak di Pulau Tangnga (pulau salama') dan ada juga yang berwisata di Gusung Toraja atau pulau pasir putih.
Salah seorang penumpang asal kecamatan Wonomulyo, Sahali mengatakan, ia bersama keluarganya akan berwisata religi ke Pulau Salama'.
"Ini sudah saya niatkan dan punya nazar akan kesana untuk ziarah makam ulama." Katanya.
Seorang penumpang Irwan mengaku akan berwisata ke Pulau pasir putih. ia bersama rombongan keluarga berjumlah 15 orang.
"Saya setiap tahun habis lebaran pasti ke pasir putih, ini sudah tiga kalinya." Kata penumpang asal Mamuju Tengah ini.
Laporan : Ant