Iklan


 

Masalah Sampah Bupati Kita Kunjungi NTB, Konsep OSAMTU Ekonomis

Rabu, 07 Juli 2021 | 17:37 WIB Last Updated 2021-07-07T11:09:09Z

POLEWALITERKINI.NET - MATARAM.NTB --  Mengatasi persoalan sampah, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar pun  melakukan aksi cepat tanggap. 

Bupati bersama rombongan kini mengunjungi 3 titiik tempat  pengolahan dan penanganan sampah, yakni TPS 3 R di Kabupaten Tegal, Jawa Barat 21 Juni lalu. 

Kemudian kunjungi TPA Bantar Gebang 22 Juni dan terakhir ke Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, di kota sejuta Masjid itu Bupati mengunjungi tempat Olah Sampah Tuntas (Osamtu), Selasa, 06 Juli 2021.

Upaya Bupati ini tentu menjadi solusi Pengolahan sampah di Kabupaten Polewali Mandar, yang kini jadi masalah diperparah lagi karena Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Paku, akan ditutup pada akhir tahun 2021 nanti pasca di tolak warga setempat.

Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar saat berkunjung ke Desa Sambalung Bumbung  diterima langsung oleh Bupati Lombok Timur, Sukiman. 

Dalam kunjungannya, Bupati Polman didampingi Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Sukirman Saleh,  Plt Kadis PUPR, Husain Ismail dan Kabag Humas DR. Aco Musaddad HM, 

Penanganan sampah Osamtu yang diinisiatori oleh Prof. Sri Tejo Wulan, Guru Besar Lingkungan pada Universitas Mataram.

mengadopsi konsep sampah tidak menginap tapi langsung dibakar dalam sebuah tungku berukuran 2 kali 2 Meter dengan tinggi 7 Meter.

Sebelum sampah dibakar ke dalam tungku, terlebih dahulu dilakukan pemilahan sampah guna memisahkan sampah basah dan kering. 

Abu dari pembakaran sampah ini dapat dijadikan pupuk kompos, yang dapat dijual sehingga menguntungkan dari sisi ekonomi pendapatan daerah.

“Konsep Osamtu, jelas menguntungkan, persoalan sampah tuntas dan sisi ekonomisnya juga dapat." Kata Prof Sri Tejo.

Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Bumbung Kabupaten Lombok Timur,  berpenduduk sekitar 8.000_an jiwa terdiri dari 15 dusun yang terletak persis di lereng gunung Rinjani. Desa yang terkenal dengan objek wisatanya ini, mengolah sampah warganya 1 hingga 2 ton perhari.

Pengolahan sampah Osamtu di Kabupaten Lombok Timur saat ini berjumlah 104 titik yang tersebar di seluruh desa. Dengan terbangunnya Osamtu, persoalan sampah dapat tertangani.

Biaya yang digunakan membangun Osamtu sekitar Rp.250 juta, mempekerjakan delapan orang tenaga operator, dengan upah setiap pekerja Rp. 1,3 Juta hingga 2 Juta perbulan. 

Melihat keberhasilan Provinsi NTB mengelola sampah, Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar menargetkan membangun empat titik Osamtu di Polman, dengan asumsi satu titik Osamtu menangani tiga sampah di kecamatan. Dari total 16 kecamatan di Polman. 

"Saya lebih tertarik dengan pengolahan sampah Osamtu, dimana dari sisi ekonomis lebih menguntungkan." Tutur adik kandung Gubernur Sulbar ini.

Konsep Osamtu yang digagas oleh Prof Sri Wulan yang juga alumni McGill University Montreal Canada ini, merupakan tempat pengolahan sampah secara tuntas, bahkan dapat menjadi tempat wisata karena dapat menghasilkan air panas hasil dari pembakaran tungku dan menjadi permandian air panas.

Laporan : Ahmad Gazali

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Masalah Sampah Bupati Kita Kunjungi NTB, Konsep OSAMTU Ekonomis

Trending Now

Iklan

iklan