 |
POLEWALITERKINI.NET – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kini memiliki peralatan sistem penerima peringatan atau Warning Receiver System (WRS) Gempa Bumi dan Tsunami.
Kepala Pelaksana Tugas (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Andi Afandi Rahman mengatakan, berdasarkan penyampaian Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar bahwa alat ini batuan BMKG.
“(WRS) ini merupakan bantuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat dan di tempatkan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polewali Mandar.” Kata Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar disampaikan Andi Afandi Rahman.
Kepala Pelaksana Tugas (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Andi Afandi Rahman mengatakan, berdasarkan penyampaian Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar bahwa alat ini batuan BMKG.
“(WRS) ini merupakan bantuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat dan di tempatkan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polewali Mandar.” Kata Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar disampaikan Andi Afandi Rahman.
Hari ini. Kamis (02/07/2020) Bupati Polman meresmikan Alat WRS yang merupakan sistem aplikasi berbasis komputer yang di gunakan untuk menerima informasi dari WRS server BMKG pusat yang di hadiri Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar, Darmawan,S.Si.,M.Si. dan Kepala Stasiun Geofisika Gowa, Gandamana Matondang. ST.
Alat ini lanjutnya merupakan penerima data bencana gempa dan tsunami yang terkoneksi langsung dengan BMKG Pusat dan bukan alat pendeteksi gempa dan tsunami. Sebagai tindak lanjut Pak Bupati langsung menyampaikan respon.
“Bupati sudah menyampaikan agar dalam waktu dekat ini segera di laksanakan pelatihan bagi operator yang akan mengoperasikan alat WRS ini nantinya dan direncanakan connect dengan instansi terkait, seperti Kantor Bupati, Kodim, Polres, Kompi 721, Brimob, dan Dinas Kominfo.” Kata Andi Afandi Rahman.
Alat ini lanjutnya merupakan penerima data bencana gempa dan tsunami yang terkoneksi langsung dengan BMKG Pusat dan bukan alat pendeteksi gempa dan tsunami. Sebagai tindak lanjut Pak Bupati langsung menyampaikan respon.
“Bupati sudah menyampaikan agar dalam waktu dekat ini segera di laksanakan pelatihan bagi operator yang akan mengoperasikan alat WRS ini nantinya dan direncanakan connect dengan instansi terkait, seperti Kantor Bupati, Kodim, Polres, Kompi 721, Brimob, dan Dinas Kominfo.” Kata Andi Afandi Rahman.
Kemudian selanjutnya akan di laksanakan simulasi bencana alam gempa dan tsunami terutama di daerah-daerah yang mempunyai riwayat pernah terjadi gempa atau tsunami, seperti di wilayah Kecamatan Tinambung dan sekitarnya serta penentuan jalur evakuasi dan titik kumpul warga saat terjadi bencana nantinya.
Laporan : Sukriwandi
