Keluhan warga terkait penyerobotan tanah lapangan oleh salah satu warga desa tersebut akhirnya mendapat tanggapan dari anggota DPRD Polman.
Menyikapi itu Ketua DPD. Nasdem langsung berkunjung ke Desa Nepo untuk melihat secara langsung kondisi tanah lapangan serta untuk mendapatkan informasi yang utuh dari pihak-pihak yang mengetahui ihwal penguasaan tanah lapang tersebut.
Dalam kunjungannya, H. Syarifuddin menemui salah satu perangkat desa, yaitu sekdes. Menurut sekdes Nepo, yang bertindak sebagai juru bicara, dalam keterangannya dikatakan, bahwa oknum yg menguasai lapangan, mengaku sebagai ahli waris.
Konon, tanah lapangan tersebut adalah milik kakeknya yang tidak pernah dijual kepada pihak lain. Meski demikian pengakuan ini mendapat bantahan dari warga yang mengetahui asal usul tanah lapangan yang sementara ini sudah dipagari.
"Berbagai upaya atau mediasi yang sudah dilakukan, baik dari pihak pemerintah kecamatan Wonomulyo, maupun pihak lain, agar tanah lapangan tersebut dikembalikan pada posisi semula sebagai lapangan sepakbola, namun belum menampakkan hasil." Ujar sekdes Nepo.
Ketua DPD. Partai Nasdem yang juga sebagai ketua Fraksi Nasdem di DPRD Polewali Mandar, mengaku sangat prihatin dengan kasus ini.
"Sangat disayangkan adanya penguasaan tanah lapang oleh oknum secara sepihak. Padahal setahu kami, lapangan sepak bola yang ada di Desa Nepo, adalah aset Desa, sekaligus menjadi fasilitas umum yang sering dipergunakan masyarakat dalam kegiatan olahraga, khususnya sepakbola. Selain itu, ada tradisi pada setiap tahun dilaksanakan lomba, baik kesenian maupun olahraga yang puncaknya diadakan pesta rakyat." Ujarnya.
"In syaa Allah, aspirasi masyarakat yang disampaikan ke partai kami, akan ditindak lanjuti dengan mendorong anggota DPRD dari fraksi Nasdem yang ada di komisi I, agar diadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait untuk mencari akar permasalahan sekaligus mencari solusinya." Tambahnya.
Laporan : Muhammad Muhdar
